Indonesia merdeka pada tahun 1945 berdekatan dengan dibomnya Jepang oleh sekutu. Kita dapat melihatnya melalui berita sejarah yang ada, pada sisi tersebut dapat kita lihat Indonesia dan Jepang merupakan negara yang memulai karirnya dari awal. Pada saat ini, ternyata Jepang lebih unggul dalam bidang perekonomian dan pendidikannya. Dibanding Indonesia yang masih dalam keadaan berkembang.

Pertanyaannya : Mengapa Indonesia kalah dibanding Jepang?
Jawabannya adalah,

    Indonesia telah salah mengambil langkah dalam membangun masyarakatnya.
Meski telah tertulis bahwa, indonesia akan mengupayakan rakyatnya untuk hidup cerdas demi kesejahteraan bangsa indonesia yang termuat dalam UUD'45 tapi tetap saja dalam perkembangannya masih lamban dalam menjalankan program tersebut masih kurang efektif dan masih terdapat kesalahan yang disengaja.
    Pada realitas dilapangan, ternyata pemerintah lebih banyak mengedepankan sisi politik daripada untuk membangun bangsanya. Dilihat dari awal merdeka Indonesia lebih mengedepankan kepentingan militer dan politik, dapat kita pelajari bersama pada saat itu Indonesia sering berganti-ganti kabinet (parlementer/presidensil) yang pada akhirnya akan berdampak pada tidak efektifnya program Indonesia yang sedang berjalan.
    Kita lihat pada negara Jepang, negara tersebut menyerah pada sekutu pada perang dunia II. Sebagai antisipasi sekutu terhadap Jepang akan kembali berulah (menjajah dan berniat menguasai dunia), maka Amerika Serikat mendirikan pangkalan militer di Jepang dengan maksud mengawasi Jepang secara penuhu  dan sebagai tekanan agar Jepang membatasi kegiatan militernya.
    Pada saat itu jepang sangatlah darurat untuk memulihkan perekonomiannya. Salah satu jalan kebijakan pertamanya adalah pada sektor pendidikan. Mereka sangat mementingkan pendidikan untuk proses pemulihan negaranya, hampir seluruh alokasi dana APBN dikerahkan untuk sektor pendidikan. Berharap dengan investasi tersebut, negara tidak akan terbebani oleh rakyatnya. Walhasil, rakyat Jepang pada saat itu berpengetahuan dan memiliki keterampilan untuk membuka usahanya sendiri. Kemudian pada saat sekarang Jepang menjadi salah satu negara termaju di dunia. Meski terbatasnya sumber daya alam yang mereka miliki, tetapi mereka pandai untuk mentransformasikan kekurangan itu menjadi sebuah bahan kreatif yang akan berubah menjadi penemuan baru.
    Bagaimana dengan Indonesia? Seperti halnya politik, dimanapun itu berada, pasti adalah sebuah proses dimana pencalonan seseorang atau lebih untuk dijadikan sebagai pemimpin. Tentunya akan meng-egokan dirinya untuk unjuk diri dan pastinya akan melakukan suatu pemborosan dalam acara tersebut. Indonesia terlalu sibu untuk mengurusi hal-hal yang sifatnya pemborosan waktu dan materi tentunya dibanding dengan mengurusi negaranya. Pergantian penguasa tentunya berdampak pada berubahnya program pemerintah yang tidak efektiv, belum lagi yang dalam pelaksanaanya akan/terkadang terjadi kesalahan yang disengaja (praktik korupsi) yang tentunya akan merugikan negara dan akan menurunkan nilai dari tujuan program pemerintah tersebut.
    Coba, apabila negara kita sangat peduli terhadap masalah pendidikan. Maka dapat kita pastikan indonesia mungkin akan sejajar dengan jepang yang maju itu. Ditambah lagi kita memiliki aset/sumberdaya alam yang 70x lebih banyak dibanding negara jepang. Mungkin kita akan sejajar dengan bangsa di kawasan Eropa. Hal pertama yang seharusnya dilakukan oleh Indonesia untuk mencerdasakan bangsanya, malah dikesampingkan dan lebih memprioritaskan masalah politik dan militer. Padahal dengan pembangunan dalam bentuk pendidikan akan jauh lebih efektiv dalam proses pembangunan perekonomian dan selanjutnya dapat membeli militer kemudian akan menjadikan Indonesia kuat di mata dunia.